
[box type=”info” fontsize=”14″ radius=”10″]


Sampai saat ini dana yang terkumpul dirasakan sudah mencukupi untuk membiayai pengobatan Herianto, maka dengan ini penggalangan dana ditutup. Saat ini Herianto beristirahat di rumahnya di Tebas. Tiga bulan lagi baru akan dilakukan kontrol dan dilakukan tahapan pengobatan selanjutnya.


[/box]
Herianto (Ato, 20 tahun) berdomisili di desa Bekut, kecamatan Tebas, kabupaten Sambas. Sebelum menderita sakit, ia bekerja di sebuah toko spare part di Jakarta. Merupakan anak ke-2 dari empat bersaudara. Adik-adiknya semua masih bersekolah di SMA.

Awalnya ia pada akhir bulan Febuari 2018 saat liburan ke kampung halamannya , merasakan sakit kepala yang hebat yang membuatnya seakan mau pingsan. Pandangan mata kirinya mendadak gelap, dan mata kanannya menjadi kabur. Lalu segera diperiksakan di RS Vincentius Singkawang. Setelah dilakukan CT Scan, dicurigai adanya tumor otak dibelakang syaraf matanya.
Ia pun kemudian pada awal Maret 2018 dirujuk ke RS Abdul Aziz Singkawang menemui dokter bedah Syaraf, disarankan untuk dilakukan MRI agar dapat diketahui penyebabnya dengan pasti. MRI sendiri ternyata tidak tersedia di Singkawang. Saat itu kondisi mata kiri sudah tidak bisa melihat, dan mata kanan penglihatannya mungkin tersisa hanya 20 persen saja.

Akhirnya pada 7 Maret, dengan bermodalkan sejumlah pinjaman dari para teman-teman dan kerabatnya, Herianto berangkat ke Kuching untuk dilakukan MRI, dan ternyata memang terdapat tumor di Hipofisis. Setelah dilakukan Biopsi ( Pengambilan jaringan tumor melalui operasi kecil) , didiagnosa bahwa menderita Macrodenoma Pituitary ( tumor jinak otak) yang sudah ada penekanan pada syaraf mata. Dan disarankan untuk segera dilakukan pengangkatan tumor dan tindakan radioterapi, karena bila terlambat maka syaraf mata akan rusak dan bakal kehilangan penglihatan selamanya. Di RS Kuching ini karena ketiadaan biaya, maka keluarga memutuskan untuk pulang.

Pada tanggal 25 maret, keluarga membawanya ke Jakarta dengan harapan pengobatan dapat dilanjutkan dengan menggunakan BPJS. Setelah berkonsultasi dengan dokter, disarankan untuk sesegera mungkin dilakukan operasi, karena resiko kebutaan sangat tinggi. BPJS sendiri harus mengantri yang belum pasti kapan gilirannya. Biaya operasi sendiri sebesar 72,5 juta. Keluarga pun akhirnya setelah melakukan penggalangan dana terkumpullah uang sebanyak 50 juta, dan sisanya lebih kurang 20 juta diperoleh dari pinjaman kepada sanak keluarga dan teman-teman.
Saat ini operasi telah selesai dilakukan pada tanggal 1 April. Namun biaya-biaya masih tambahan yang muncul setelah operasi masih sangat banyak. Apalagi masih harus dilakukan Radio terapi.

Keluarga sendiri saat ini tak memiliki apa-apa lagi, dan sudah tak tahu harus mencari pinjaman kemana lagi. Herianto sendiri sebelum sakit adalah tulang punggung keluarganya, ia bekerja di toko spare part dengan penghasilan lebih kurang 2 juta perbulan. Adik-adiknya masih 2 orang yang bersekolah dan membutuhkan biaya. Papanya sendiri bekerja menjaga kebun milik orang dengan penghasilan tak menentu. Saudara tertuanya yang perempuan, saat ini harus berhenti bekerja karena turut mengurus Herianto selama di Jakarta.
[box type=”note” fontsize=”14″ radius=”10″]Catatan Admin:
Biaya operasi Tumor sendiri telah terkumpul melalui penggalangan dana dan pinjaman kepada para teman dan keluarga. Saat ini per 3 April 2018, Herianto telah diijinkan rawat jalan untuk menekan biaya rumah sakit.
Saat ini ia bersama mama dan saudarinya menyewa sebuah kamar dikostan dengan tarif 300 ribu perharinya.Sambil menunggu jadwal kontrol minggu depan. Setelah ini akan pulang dulu ke Tebas, dan bulan depan baru akan dilakukan radio terapi yang pertama.
Perkiraan radio terapi sendiri berkisar di 3 jutaan per sesinya. Mungkin harus menjalani paling tidak minimal 10 kali proses radioterapi. Jumlah yang ingin dicapai dalam penggalangan dana ini adalah sebesar 50 juta rupiah, dengan asumsi dapat mencukupi untuk radioterapi dan akomodasi.
[/box]
[quote font=”trebuchet” font_size=”16″ font_style=”italic” color=”#000000″ bgcolor=”#aed691″]Donasi dapat Disalurkan ke Rekening BCA Nomor 8555 071 899 atas nama Harly J & Yudianto, dengan menambahkan akhiran 11, misal Rp. 200.011,- atau keterangan : Herianto[/quote]
[iconbox title=”KETERANGAN Lainnya dapat menghubungi Kontak berikut” title_align=”center” content_align=”center” layout=”boxed” bg=”#a9d689″ border=”#59d600″ content_color=”#0a0405″ align=”left” type=”vector” icon=”momizat-icon-phone” icon_align_to=”box” size=”32″ ]
Eko Cahyadi (Abun) – 0813 4573 2131
Wili Huang – 0813 2202 7017
Sdri. Sumarah – 0821 788 16776
[/iconbox]
[box type=”note” fontsize=”18″ radius=”10″]Nama para donatur, dan bukti penggunaan dana, akan dibuatkan Link tersendiri. Perkembangan Herianto akan selalu diupdate di website ini selama penggalangan dana belum ditutup. Untuk masukkan dan saran, dapat diberikan pada kolom komentar dibawah. [/box]
[iconbox title=”PENJELASAN” title_align=”left” content_align=”left” layout=”boxed” bg=”#ededa6″ border=”#dd9933″ title_color=”#000000″ content_color=”#dd2a2a” align=”left” type=”vector” icon=”momizat-icon-bubbles” icon_align_to=”title” size=”32″ icon_bg_color=”#ededa3″ icon_bd_color=”#dd9933″ ]Pihak Keluarga bersedia untuk melaporkan penerimaan dana berikut nama donatur yang masuk. Laporan akan dipublish pada website ini.
Penggunaan dana akan disertai bukti kuitansi yang juga akan dipublish di website.
Admin segenggamdaun.com, berhak menghentikan penggalangan dana apabila kebutuhan dana sudah mencukupi, ataupun jika terjadi permasalahan dikemudian hari.
Apabila terdapat kelebihan dana yang besar dari kasus ini, maka sebagian akan digunakan untuk kegiatan sosial lainnya [/iconbox]
Berikut ini adalah nama harum para dermawan yang telah ikut serta berdana demi kelangsungan proses pengobatan sdr. Herianto, yang dikoordinir oleh segenggamdaun.com.
[box type=”Note” fontsize=”20″]Total Dana Terkumpul per 10 April Pukul 15.00 wib: Rp. 30.337.653,-,
[/box]