Berikut ini adalah dokumentasi penyerahan dana bantuan donatur. Masih bersifat progress dan akan diakhiri pada tanggal 6 Febuari 2016. Dana yang masuk tetap akan dialokasikan,saat ini dana masuk sekitar Rp. 25 juta, permintaan bantuan sekitar 40 orang.
42.
41.
40. Ong A Giok (97 tahun)
Ama ini tinggal dengan anaknya yang juga sudah sepuh disebuah kontrakan sangat sederhana. Dulunya anaknya bekerja membantu disebuah pabrik tahu, namun sekarang tidak bekerja lagi. Mereka hanya bisa mengharapkan bantuan dari para tetangga yang iba dengan kondisi mereka.
39. Nonik (sekitar 30 tahunan)
Nonik dilingkungan sekitarnya dikenal sebagai orang dengan gangguan jiwa, namun ia tidak mengganggu dan melakukan tindakan mengancam dan membahayakan orang lain. Kelainannya itu muncul karena ia mengalami depresi berat karena mamanya meninggal dunia. Semenjak itu ia selalu mengurung diri dan tak mau mandi. Keluarganya tak berbuat banyak karena masalah ekonomi. Saat ini dia tinggal berdua dengan papanya yang sudah sepuh. Nonik sehari-hari makan hanya dengan mie instant yang tak dimasak lagi. Kebutuhan hari-harinya mengandalkan belas kasihan para tetangganya. Namun Nonik mengerti menggunakan uang. Semoga dana bantuan ini dapat membahagiakan Nonik.
38. Lim Tjin Hui(73 tahun)
Tinggal bersama anak perempuannya yang bekerja menjaga toko dengan penghasilan pas-pasan. Tinggal disebuah bedeng kayu yang sudah lapuk dan bocor dimana-mana. Tak ada perabotan dalam rumahnya, hanya sebuah ranjang usang yang juga sudah reyot.
37. Gin Hwa (64 tahun)
Ii Gin Hwa tidak menikah dan tak punya keluarga, ia hidup sebatang kara. Menumpang tinggal di rumah temannya. Ia juga tidak bekerja. Untuk memenuhu kebutuhannya, ia bekerja serabutan, melakukan apa saja yang bisa ia lakukan, mulai dari membantu masak, membuang sampah, pergi ke pasar,dll.
36. Yap Niu (66 tahun)
Ai ini sudah beberapa tahun menderita sakit borok pada kakinya, namun tak pernah diperiksakan ke dokter. Ia tidak menikah, dan hidup sebatang kara. Ia diusir oleh keluarganya. Tidak bekerja, hidupnya hanya mengandalkan belas kasihan dari para tetangganya. Tinggal menumpang di samping rumah orang dengan membangun gubuk kecil.
35. Lim A Kim (64 tahun)
Acek A Kim adalah penjual pempek sagu dengan menggunakan keranjang di Palembang. Setiap hari ini berkeliling mulai pukul 7 pagi sampai malam hari. Sebiji pempek ia mendapat keuntungan 500 rupiah. Dalam sehari ia bisa menjual sekitar 50 buah pempek. Tinggal bersama anak laki-lakinya yang bekerja sebagai kuli bangunan.
34. Ama Wismayati (74 tahun)
Dulu berprofesi sebagai penjual pempek keliling. Namu beberapa tahun lalu, ia ditabrak motor hingga menyebabkan tangannya cacat sehingga tak kuat untuk memegang keranjang dagangannya. Ama sekarang hidup seorang diri semenjak suaminya meninggal 3 tahun lalu, dan tidak mempunyai anak. Semoga dananya bisa bermanfaat yah ama….
33. Cu Sin Ciap (68 tahun)
Asuk ini dulunya bekerja membantu memotong babi pada peternakan babi. Namun semenjak menderita tumor pada daerah selangkangannya ia tak punya kekuatan untuk beraktivitas normal. Sudah dioperasi dengan menggunakan BPJS, namun sekarang muncul lagi Tumor pada daerah pantatnya. Anak-anaknya bekerja sebagai kuli angkut dengan penghasilan yang cukup untuk keluarga mereka. Semoga dana ini dapat membantu walau tak seberapa jumlahnya. Semoga asuk bisa sembuh kembali.
32. Ama Chun Sui Nio ( 75 tahun)
Ama ini tinggal bersama anaknya yang tidak ada pekerjaan. Hanya mengharapkan pemberian dari cucunya yang bekerja dengan penghasilan pas-pasan. Saat ini ama menderita sakit pada kakinya, dan harus rutin mengkonsumsi obat. Semoga dana dapatmembantu untuk membeli obat-obatannya.
31. Yong Wei Siong (81 tahun)
Asuk Yong tinggal bersama anaknya Melany (42 tahun) yang telah ditinggal suaminya. Melany bekerja membantu disebuah toko kelontongan di Surabaya dengan gaji 1,2 juta perbulan. Melany juga harus membiayai 2 anaknya yang masih bersekolah di SD dan SMP. Semoga dana bantuan ini dapat membantu asuk Yong terutama untuk membeli obat-obatannya.
30. Ai Ham Ma (70 tahun)
Ai ini tinggal bersama kedua anaknya. Ai tidak bekerja lagi, anak-anaknya juga sekarang belum ada yang bekerja.
29. Kwee Hoa Bo (51 tahun)
Suami Ii Abo bekerja sebagai penjaga depot kayu. Mempunyai 3 anak laki-laki yang belum bekerja. Dengan penghasilan suaminya ,untuk biaya makan sehari-hari saja tidak pernah cukup. Saat ini kontrakan sudah menunggak. Semoga dana bantuan ini dapat segera melunasi kontrakan rumahnya.
28. AI Yap A Fung (65 tahun)
Ai ini mencari nafkah dengan membuat sapu lidi. Merupakan janda beranak 5 perempuan. Anak-anaknya saat ini belum ada yang menikah dan tinggal bersamanya. Pekerjaan anak-anak juga tidak ada yang menetap, kebanyakan mereka menghabiskan waktu dirumah.
27. Ai Hui Mei (78 tahun)
Semanjak terjatuh 2 tahun yang lalu, ai Hui Mei hanya dapat berbaring saja. Sudah di bawa berobat ke beberapa dokter namun tak menunjukkan kemajuan. Untuk makan , mandi dan buang air semuanya dilayani oleh anak laki-lakinya. Anak laki-lakinya sekitar 2 bulan yang lalu juga berhenti bekerja,dikarenakan ingin menjaga mamanya. Sedangkan biaya hidup ditanggung oleh anak lelaki lainnya yang bekerja sebagai tukang servis mesin pembuat tahu.
26. Ai Rani Trisna (65 tahun)
Berdasarkan penuturan Ai yang hidup sebatang kara ini dahulunya ia mempunyai 3 orang anak, namun sekarang ia tidak mengetahui dan berhubungan lagi dengan anak-anaknya. Ia tinggal menumpang di halaman ruko milik familinya yang sekaligus dijadikannya tempat penampungan barang-barang bekas yang dikumpulkannya. Dahulunya sempat berdagang kue dan es keliling, namun karena faktor usia ia tak kuat lagi untuk berjalan jauh.
25. Aw Be Ling (74 tahun)
Ama ini tidak menikah dan tinggal menumpang dirumah adiknya yang juga hidupnya pas-pasan yaitu berjualan kemplang keliling. Untuk memenuhi kebutuhannya ama ini hanya menghartapkan belas kasihan orang dengan berdiri diluar sebuah rumah makan.
24. Sukirman (62 tahun)
Merupakan guru Agama Buddha selama lebih dari 30 tahun dengan honor 900 ribu perbulan. Tetapi semenjak mengalami serangan stroke ke-2 kali sekitar 5 bulan lalu, sementara ini belum bekerja lagi. Beliau menumpang tinggal di Vihara Buddha Dharma Biak-Papua.
23. Oh Kim Sui (57 tahun)
Dulunya berjualan sayur keliling, tapi semenjak 5 tahun terakhir tidak bisa beraktivitas berat karena menderita penyakit hernia. Saat ini telah menjalani operasi dan pemulihan. Dengan 9 anak, kebutuhan rumah tangga terpaksa dipikul istrinya dengan menjadi pemulung. Anak pertama dan kedua juga membantu mamanya. Tempat tinggal juga bocor dimana-mana, bahkan pintu saja tidak ada. Semoga dana yang diterima dapat dijadikan modal usaha berjualan asongan seperti rencana asuk Kim Sui.
20. Ama Pek Yan
Tinggal berdua dengan anaknya yang bernama Didi. Didi bekerja membantu masak jika ada kegiatan kelenteng. Dengan penghasilan tidak tetap membuatnya sulit untuk memenuhi kebutuhan biaya hidup. Mamanya juga menderita sakit jantung. Semoga bantuan ini dapat bermanfaat bagi mereka.
19. Ai Lianawati
Diserahkan dana bantuan untuk Ai Lianawati sebesar Rp. 2.000.000,- yang kesehariannya bekerja menjual kue donat dengan penghasilan Rp. 15 ribu. Uang akan digunakan membayar kontrakan yang sudah menunggak beberapa bulan. Tinggal bertiga dengann suami yang mengalami stroke, dan anaknya yang mengalami gangguan mental. Semoga uang yang diberikan dapat bermanfaat.
18. Ama Su Hui Cin (83 tahun)
Ama Hui Cin bekerja mengumpulkan botol bekas. Tinggal disebuah kontrakan dengan anak laki-lakinya yang saat ini baru saja diberhentikan dari tempat kerjanya. Anak laki-laki yang lain mengalami lumpuh. Ama Hui Cin harus bekerja agar tetap bisa makan dan membayar kontrakan. Semoga bantuan ini sedikit bisa mengurangi beban Ama menjelang Imlek ini.
17. Ama Tio Ten Moi
Ama Tio Tien Moi tinggal dengan menantu beserta 3 orang cucu. Anaknya sudah meninggal. Mengalami penyakit keputihan parah dan hanya diobati dengan mengkonsumsi jamu-jamuan. Menentunya Lim Thui Siu bekerja di toko kain daerah Jatinegara.
16. Ama Ng Lian (78 tahun)
Dana disalurkan sebesar Rp. 1.000.000,- untuk ama Ng Lian yang tinggal berdua dengan cucunya yang mengalami gangguan mental. Keseharian berjual pempek keliling. Penghasilan perhari kisaran 20-30 ribu. Anak-anak 3 orang merantau dan jarang memberi kabar. Semoga Imlek kali ini keluarga dapat berkumpul semua yah ama..
15. Ai Chu Gun Hua (57 tahun)
Ai AHua tinggal menyewa sebuah kamar di sebuah tempat pembuatan tahu. Setiap hari berjualan sayur keliling. Anak 2 orang masih sekolah. Pendapatan digunakan untuk biaya hidup dan membiayai anak sekolah. Suami pengangguran dan tidak bekerja. Semoga dana ini cukup untuk membantu kehidupan ai Ahua menjelang imlek ini.
14. Acek Ca Mei (65 tahun)
Bekerja membantu bersih-bersih kelenteng. Sudah beberapa bulan kakinya mengalami pembengkakan dan susah untuk berjalan. Semoga bantuan ini dapat bermanfaat.
13. Ai Oh Guan Nio (50 tahun)
Bekerja sebagai buruh cuci baju. Penghasilan sekitar 500 ribu perbulan yang digunakan untuk biaya sekolah 2 orang anaknya yang masih SMA. SUami bekerja sebagai tukang bungkus tahu. Penghasilan suami habis untuk biaya makan sehari-hari. Seoga anaknya dapat menyelesaikan sekolahnya dan kehidupan dapat menjadi lebih baik.
12. Acek A Ong (67 tahun)
Acek A ong hidup membujang, tinggal dirumah kontrakan sederhana. Ia bekerja sebagai tukang servis kursi sofa. Namun beberapa tahun terakhir sangat sedikit sekali orang yang memakai jasanya. Untuk satu set sofa ia mendapat jasa sekitar 300 ribu, lama pengerjaan bisa memakan waktu 2 mingguan.
11. Ii Nget Nio (60 tahun)
Ii Nget Nio, Tinggal sendirian, suaminya sudah meninggal 6 tahun lalu. Salah satu anaknya sudah meninggal, sedangkan yang satu lagi baru saja mendapatkan pekerjaan dan tinggal di luar kota. Penghasilan sehari-hari dari membantu tetangga menjual sayur & lauk pauk yang sudah dimasak
10. Ibu Theng Li Chen
Suami Theng Li Chen bernama Robby yang menjadi tulang punggung keluarga saat ini menganggur dikarenakan pabrik tempat kerjanya bangkrut. Saat ini tengah mencari pekerjaan, Tanpa pemasukan sedangkan biaya sekolah anak dan kontrakan yang harus dibayar membuat ia kebingungan. Semoga bantuan ini dapat sedikit meringankan beban mereka,
9.Tan Kui Hwat (47 tahun)
Mempunyai 6 orang anak yang putus sekolah semua. Istrinya bekerja membantu disebuah pabrik tahu. A hwat sendiri bekerja serabutan sebagai tukang potong rumput. Saat ini sewa rumah sudah menunggak. Semoga dana bantuan dapat digunakan untuk memperpanjang kontrakkannya.
8.Ai Lie A Hun (62 tahun)
Sudah 2 bulan ai Ahun tidak bekerja sebagai pembungkus tahu dikarenakan kakinya bengkak dan tidak dapat berdiri. Mungkin sakit kakinya disebabkan oleh pekerjaannya yang mengharuskan berdiri selama 7 jam perhari. Penghasilan yang didapat adalah 30 ribu perharinya. Anaknya baru saja berhenti bekerja,dikarenakan perusahaannya tutup.
7.Mama Sen Sen
Saat kami datang kerumah sen-sen ternyata ia lagi bekerja. Dana diterima mamanya yang bekerja sebagai tukang cuci baju. Uang dana akan digunakan membayar kontrakan. Semoga bermanfaat.
6. Asuk Asiong (67 tahun)
Dulunya bekerja sebagai tukang Liamciu di kelenteng. Dua tahun terakhir terkena stroke,sehingga sulit untuk berjalan. Mempunyai 4 orang anak. Dua orang anak telah berkeluarga dan tinggal diluar kota. Dua anak lagi bekerja sebagai penjaga kelenteng didekat rumahnya. Semoga dana dapat digunakan untuk membeli obat darah tingginya.
5. Asuk Kim San (65 tahun)
4. Kel. Jimmi Santoso
Jimmi mencari nafkah dengan menjual bakso ikan tuna bakar (dititip-titipkan ke sekolahan & warung), dengan penghasilan sekitar 600-700an rb/bulan. Punya 2 anak (SD dan SMP), sering kesulitan bayar SPP & kontrakan karena penghasilan habis untuk kebutuhan makan sehari-hari. Alamat kontrakan: Perum Veteran H 1/30,jln.Mastrip gg 2,Rt 01,RW 06, Tulungagung.
3. Suami Ai So Pheng / Kho Bun Sang
Saat kami datang, ternyata Ai So Pheng telah meninggal dunia. Dana diserahkan kepada suaminya. Semoga dana bermanfaat.
2. Ko A Tet
Tinggal di sebuah rumah sempit di daerah mangga besar 9, disebuah gang sempit bernama Lausufan. Ko Atet tinggal bersama istri dan ayah mertuanya. Ko Atet tidak punya pekerjaan tetap, ia dikenal sebagai orang yang bisa mengobati anak-anak yang terkena penyakit non medis. Saat ini ayah mertuanya juga sering sakit-sakitan dan butuh biaya banyak.
1. Ama Ye Lau
Tinggal berdua bersama putranya yang bekerja mengumpulkan karung bekas. Saat ini ama sulit berjalan karena kakinya bengkak dan sakit. Semoga bantuan ini dapat membantu untuk membeli obat-obatan.
[box type=”note” fontsize=”20″]Total Dana Sementara : Rp. 45.568.144,-[/box]
One Comment
SexyPG888 เว็บเดิมพันออนไลน์ สมัคร สล็อต เว็บ ตรง ที่นักเดิมพันนิยมเล่นเป็นอันดับ 1 ของประเทศไทย เว็บตรง ที่ดีที่สุดในตอนนี้