Baru-baru ini pada bulan Juli 2017 telah dilakukan pemindaian citra tomografi berkomputer (CT Scan) terhadap mumi seorang Master Buddhis yang diperkirakan hidup lebih kurang 1.000 tahun yang lalu. Hasil penelitian ini mengejutkan berbagai pihak, karena setelah diteliti ternyata masih memiliki tulang sehat dan otak yang lengkap.

Penelitian menggunakan CT scan itu dibuat beberapa waktu lalu terhadap jasad Master Ci Xian dari Kuil Dinghui di Wu’an, Provinsi Hebei, Tiongkok utara, yang dilapisi dengan tinta emas.
[news_list title=”Dana Pembangunan” image_size=”big” display=”tag” tag=”buddhadipa” show_more=”off”]
Master Ci Xian dikatakan sebagai seorang biarawan terhormat yang telah melakukan perjalanan dari India kuno guna menyebarkan Buddhisme ke Tiongkok.

Jenazah Master Ci Xian ditemukan di sebuah gua di tahun 1970an, yang lalu disimpan di Kuil Dinghui sejak tahun 2011. Kuil tersebut memutuskan untuk menambahkan lapisan emas ke jenazah sang guru untuk menunjukkan rasa hormat.

Dailymail pada 14 Juli 2017 menyebut, CT scan yang berlangsung pada 8 Juli itu disaksikan oleh para bhiksu, media massa, dan umat.
Orang-orang terkejut saat dokter mengatakan bahwa Master Ci Xian masih memiliki kerangka tulang yang utuh, dan otaknya pun lengkap.

Dr Wu Yongqing mengatakan setelah pemindaian: “Kita bisa melihat tulangnya sama sehatnya dengan orang normal.”
‘Rahang atas, gigi bagian atas, tulang rusuk, tulang belakang dan semua sendi semuanya lengkap.
“Luar biasa bisa melihat yang seperti ini.”

Menurut catatan sejarah, Master Ci Xian berasal dari India. Entah siapa nama aslinya, yang jelas dia melakukan perjalanan ke Kerajaan Khitan (916-1125) di bagian timur laut Tiongkok modern di dekat Semenanjung Korea untuk menyebarkan filsafat Buddhis.

Dia dikatakan telah menerjemahkan 10 Sutra utama dari bahasa Sansekerta ke dalam aksara Tiongkok. Kemudian, dia diberi gelar Master Buddhis Nasional oleh Raja Khitan.
Beberapa terjemahannya diukir menjadi tablet batu dan bisa dilihat sampai hari ini.

Setelah Guru Ci Xian meninggal, murid-muridnya mengawetkan jasadnya namun kemudian hilang selama bertahun-tahun.Jenazahnya ditemukan kembali pada tahun 1970 di dalam gua.
Master Du dari Kuil Dinghui mengatakan bahwa tubuh Master Guru Ci Xian yang diawetkan telah menjadi objek devosi di Kuil Dinghui sejak 2011. Kuil tersebut memutuskan untuk melapisi emas pada jasad itu tahun 2016.

Mengenai bagaimana jenazah Master Cí Xián diawetkan, menurut Y.M. Bhiksu Du, para bhiksu Tiongkok kuno mengawetkan tubuh guru mereka dengan cara alami.
Menurut Y.M. Bhiksu Du, biasanya seorang guru Buddhis bisa mengetahui waktu ia akan meninggal dunia. Ia kemudian akan memberitahu para siswanya apakah dirinya ingin agar tubuhnya dikremasi atau diawetkan.
Setelah sang guru wafat, para siswanya akan meletakkan jenazahnya ke dalam sebuah guci besar yang diisi dengan zat-zat antikorosi alami.
Jika sang guru telah mencapai tingkat spiritual tertentu, maka tubuhnya tidak akan membusuk.
Master Ci Xian bakal dipindahkan dari Kuil Dinghui ke Kuil Shendu di Gunung Xiangtang, yang kini sedang dibangun. Menurut Master Du, masyarakat masih bisa memberikan penghormatan kepada Master Ci Xian di Kuil Dinghui mulai dari sekarang sampai akhir 2017.