Ketika Santeri Ahola memutuskan untuk meninggalkan Finlandia dan kembali ke Thailand untuk kedua kalinya demi menjalani penahbisan bagi dirinya yang masih muda, saudarinya Anja memutuskan untuk merekam proses tersebut dengan mengikuti perjalanannya sampai ke Thailand.
Bagian pertama dari film ini berkaitan dengan sejarah keluarga dan perpisahan terakhir di Finlandia, termasuk pertemuan dengan keluarga dekatnya
Ibu nya sangat mendukung, dan mengatakan: “Ini membuka jalan bagi kita untuk berlatih Buddhisme untuk diri kita juga.” ,tapi adiknya kurang antusias, dan ingin melihat dia kembali dalam pelukan pacarnya.
Setelah perjalanan panjang mereka sampai ke Thailand dan kemudian ke Vihara Wat MARP Jan, di mana ia diterima oleh biarawan Australia Phra Kevin, dan dibimbing oleh Ajahn Anan Akiñcano, yang menjadi guru pembimbing dan yang memberikan Sila.
Anja harus pergi sebelum penahbisan utama, tetapi seseorang di biara bersedia untuk merekam proses Penahbisan. Keluarga di Finlandia akhirnya dapat menonton rekaman Penahbisan Santeri Ahola.
Film ini sangat menarik dan mengharukan, seperti yang kita lihat Santeri (sekarang Phra Thanavuddho) meninggalkan keluarganya dan teman-teman, dan menuju ke hutan di negara asing. Tetapi juga menjadi inspirasi untuk melihat dia menemukan kebahagiaan dalam hidup barunya.
Anja Ahola, yang membuat film Dokumenter
Santeri AHola saat di Finlandia
Ibu Santeri Ahola
Ajahn Anan Akiñcano
Aula Tempat Penahbisan Santeri Ahola
Phra Thanavuddho
Bagaimana Pendapat Anda
“Biarlah seseorang mengorbankan hartanya, demi menyelamatkan anggota tubuhnya; Biarlah ia mengorbankan anggota tubuhnya, demi menyelamatkan hidupnya; Tetapi biarlah ia mengorbankan hartanya, anggota tubuhnya dan segalanya, meskipun juga hidupnya, demi kebenaran Dhamma” (Khuddaka Nikaya, Jataka 28/147)
Your email address will not be published. Required fields are marked *
Content diperkenankan untuk Dicopy - 2014 @Copyright By SUGATA Team