
Upacara Cio Ko atau ”sembahyang rebutan“ berdasarkan kepercayaan dalam cerita See Yu atau perjalanan ke Barat. Upacara ini dilakukan setelah tanggal 15 Imlek bulan ke tujuh (Cit Gwee). Karena sebelum tanggal tersebut keluarga masih melakukan sembahyang leluhur di rumah atau di makam, sehingga disebut sebagai ”sembahyang kubur”. Upacara Cio Ko ditujukan untuk ”arwah” yang mendapat cuti berkunjung ke rumahnya tetapi keluarganya sudah tidak mengingat mereka lagi.

Jadi upacara Pattidāna dapat dilakukan kapan saja bila kita mendapat kesempatan berbuat baik dan pikiran sedang bahagia. Upacara Pattidāna bukan ”upacara duka”. Paritta Avamaïgala dibaca atau diulangi agar yang mendengar dan setelah tahu artinya bisa berubah pikiran dari bersedih menjadi bijaksana dan rela melepas orang yang dicintai.
Tatheva katapuññampi, Asmā lokāparaṁ gataṁPuññāni paṭigaṇhanti, Piyaṁ ñātiva āgataṁPerbuatan baik yang dilakukan seseorang akan menyambutnya bilamanaia meninggal, seperti keluarga menyambut pulang orang yang tercinta.(Dhammapada 220)

- Fascinated
- Happy
- Sad
- Angry
- Bored
- Afraid
Komentar Anda